Friday, October 15, 2010

Berangkat itu setelah siap . . .

"Maaf bos, saya telat..." Dengan kepala tertunduk.
(tak ada respon dari sang bos!)


Oke, saya mau sharing lagi nih kawan. Saya pernah bertanya kepada seorang teman, kenapa sih kita manusia kadang2 bahkan sering melakukan sikap ini (telat). Sudah jadi kebiasaan buruk kali, jawab teman saya. Yach, kalo cuma sekali dua kali sih mungkin masih wajar lah, saya meneruskan.

Tanpa terkecuali, saya pun pernah melakukan. Dan saya kira kawan2 pun juga..

Balik kepercakapan singkat diatas, kawan2 bisa menebak sendiri situasi itu berlangsung dimana. Saya pribadi memang mengakuinya bahwa manusia itu tidak sempurna. Ada saja kesalahan dan kekeliruan yg dilakukan, pertanyaannya adalah apakah semua itu tidak bisa dirubah? Bisa. Ada slogan yg berbunyi "Bisa karena biasa" atau "Biasa karena bisa" terserah saja. Nah, semua itu kembali pada pribadi masing2. Jika ada yg bilang tidak bisa, saya tidak percaya. Caranya adalah mempersiapkannya tanpa harus mendadak dan terburu2. Sangat Sederhana. Itu saja.

Saya umpamakan seperti seorang atlet yg ingin berlaga, ia harus melakukan peregangan. Juga sebelum kendaraan siap berjalan, mesin harus dipanaskan dulu. Sebelum menulis sebuah cerita, si penulis harus duduk dan terdiam. Dan sebelum berangkat kerja, si pekerja juga butuh kesiapan. Pemanasan itu mutlak hukumnya bagi sebuah pergerakan. Tapi saya sedikit curiga, ngga semua dari kita yang hendak bekerja, berangkatnya dengan bekal kesiapan. So, kerja yang ngga siap itu malah jadi sumber persoalan baru.

Persoalan baru, maksudnya? Karena sederhana saja, si pekerja yang ngga siap itu mudah terbakar amarah. Coba aja lihat, klo ia itu bos atau seorang atasan, bawahan yg terlambat malah terasa sebagai hinaan. Dan jika sebaliknya, seorang bawahan yg terlambat, maka ia akan tegang sejadi-jadinya. Saat atasannya memanggil ke ruangan, ia seperti hendak masuk arena uji nyali. Maksudnya? Ya, atasan yg dilihatnya untuk pertama kali itu seperti melihat penampakan saja.

Cuma karena ketidaksiapan, sederhana itu menjadi begitu berat. Jadi klo mau kuat, bersiaplah! Begitu cara saya menasihati diri sendiri. Nasihat ini butuh sikap tegas berulang-ulang, karena saya tahu betul siapa diri saya ini. Saya bukan orang pemberani, jadi untuk berani saya pasti butuh kesiapan. Saya bukan orang yg selalu jujur jadi untuk jujur saya butuh latihan. Saya bukan orang ramah, maka untuk bisa ramah, saya butuh kegembiraan. Berangkat setelah siap, itulah kata kuncinya. Kesiapan akan membuat kegembiraan. Dan kegembiraan akan mengalirkan bermacam-macam kekuatan. Kuat unutk ramah, kuat untuk jujur, dan kuat berderma.

"Berteori itu mudah kawan, tapi prakteknya itu ngga semudah diucapkan." Ucap teman saya.

"Emang sulit sih bersikap ramah klo hati lagi ngga gembira. Sulit banget berbuat jujur klo hidup ini numpuk persoalan. Dan tambah sulit lagi buat berderma klo hati ngga rela meski banyak uang di kantong kita. Tapi yakin aja, kesiapan itu mudah memantik kegembiraan, kegembiraan mudah melahirkan kekuatan." Sambung saya.

Kesiapan itu cuma butuh cara-cara sederhana...
* Cukup menyediakan waktu minimal dua jam sebelum berangkat. Kenapa?

Karena setelah bangun tidur, untuk bisa tenang, seseorang butuh terdiam demi mengembalikan kesadaran, menata nafas dan pikiran, baru mengerjakan hal hal lainnya. Seperti, mandi dengan tenang, minum kopi dengan tenang, dan makan pagi dengan tenang. Tapi klo makan minum itu yang kehilangan ketenangan, cuma setara dengan memasukkan barang ke dalam keranjang sampah.

Jika jarak antara tidur dan kerja itu cuma sekejap, saya bisa membayangkan mutu keberangkatan kayak apa yang bakal didapat. Ini kerja yang dibekali dengan mandi yang buru-buru, makan yang buru-buru, di jalan juga buru-buru dan semua soal yang berwatak buru-buru. Sepanjang yang saya tahu, ngga ada hasil bermutu dari sebuah proses yang buru-buru. Bahkan di jalanan, jika kita buru-buru, tak ada yang nikmat dari sebuah perjalanan kecuali siksaan.

Sebenarnya, dampak buruk dari ketidaksiapan ini bisa masuk disetiap ranah dari tiap tingkatan dalam hidup ini, baik itu dibidang2 pekerjaan, di sekolahan, di lingkungan keluarga dan lain sebagainya. Jadi, tulisan ini menjadi pengingat saya khususnya agar tetap konsisten dan tegas dalam melakukannya serta kawan2 pada umumnya.

Terima kasih
Salam kawan


Sumber: ini

29 comments:

  1. hehehee.... itu sih uda manusiawi sob,,, manusia sering telat,,, seperti saya, sering telat ngampus, soalnya jarak rumah ke kampus cukup jauh,,, jadi sering telat sob....

    ReplyDelete
  2. menurutku, memang semua perbaikan bisa dilakukan..semua tergantung dari mentalitas kita sendiri..mau ata ga..? niat ato ga..? krn kl sudah menjadi budaya, terkadang sangat sulit untuk diubah, kecuali orang tersebut memang mau berubah spt yg aku katakan tadi...:)

    ReplyDelete
  3. wah.. perlu 2 jam buat persiapan ya... mmmhh.. kl berankat jam 6, hrs bangun jam 4 dunk.. :D

    ReplyDelete
  4. sama sob...
    Aq pun juga sering telat...
    MET PAGI , n MET BERAKTIFITAS..

    ReplyDelete
  5. setuju ama mba' wind...
    semua tergantung pada diri sendiri, mau/niat atau nggak??? kalau sudah tau masuk pagi ya bangun harus pagi... kalo tau harus bangun pagi malam jangan begadang... >.<

    ReplyDelete
  6. Sebenernya tepatnya karena terbiasa telat Sob.. jadi bukan gak bisa tapi gak mau ngrubah kebiasaan itu karena udah terlalu terbiasa hhe....

    Semangat n happy blogging SOb....

    ReplyDelete
  7. hidup itu imbang kok! tidak akan ada orang yang disebut 'kaya' bila tidak ada yang 'miskin', tidak ada 'pintar' bila tidak ada yg 'bodo'! begitu pula..tidak akan ada orang yg disebut datang "tepat waktu" bila tidak ada yang 'telat' setelahnya!! (hehe..ini sih upaya pembenaran bagi orang yg suka telat seperti saya!)

    ReplyDelete
  8. sebel banget sebenarnya ama orang telat >.<
    chika kalo ada janjian temen telat
    chika tinggalin aja
    :)) paling bete nunggu abisnya

    ReplyDelete
  9. biasalah , jam karet..
    tapi kalo sudah dicap orang terlambat ya gak enak juga :)

    ReplyDelete
  10. Brarti kita hrus bgun dua jam bih awal dri biasanya donk? biar g tlat gt..
    slam knal sob...

    ReplyDelete
  11. Aku pernah telat sekali itupun karena ketiduran abis minum obat..eh sorenya dipanggil n ditanya2 sampe kayak interogasi apa gitu...abis dari situ...aku gak pernah telat lagi...hehehe

    ReplyDelete
  12. @ ashtho software easy : Oh, sering telat yach. Ckckck, klo saya kadang2 sih hehehehe. Ok, thx kawan sudah mampir lagi. Salam
    @ windflowers : Hmm, kayaknya slogan 'Budayakan Malu' harus terus digalakkan. Misal, Malu karena telat datang. Thanks mba sudah berbagi. Salam
    @ NgePas : Iya kawan, tapi ngga mesti 2 jam sih bisa koq 1 jam aj, saya kasih yg idealnya aj kawan. Thanks udah mampir dan komen lagi kawan. Salam
    @ mimi taria : Hehehe, buka kartu nih. Thanks ya udah mau nyempetin waktu baca2 and komen kawan. Salam
    @ inge / cyber dreamer : Iya kawan Inge, sejalan deh. Eh, gmn Mas Arai nya sudah mendingan. Thx y Nge dah mampir. Salam

    ReplyDelete
  13. @ Ferdinand : Iya ya, klo udah terbiasa telat malah jadi akut makin susah aj tuh tuk mau berubah. Thanks kawan Ferdinand sdh menyempatkan waktunya. Salam
    @ Popi : Hukum keseimbangan. Hmm, iya juga yach. Thanks mba sudah mampir dan mengingatkan. Salam
    @ chikarei : Sorry, saya ngga ikutan loh chik? Hehehe, kidding. Thx Chik udah mampir lagi. Salam
    @ secangkir teh dan sekerat roti : Iyalah kawan. Malah kadang orang lebih hafal klo sering di cap terus. Thx udah mampir lagi nih. Salam
    @ Lone Fighter : Salam kenal kawan. Itu menurut saya pribadi, cuma cari yg idealnya aja kawan. Thx sdh nyempetin waktu baca2 dan komen kawan. Salam

    ReplyDelete
  14. @ Bintang : Wah, perlu ditiru nih sikap yg mau berubah dan introspeksi diri dari mba. Saya pribadi kadang2 masih labil, tapi sikap tegas dan konsisten selalu saya usahakan. Thx kawan sdh menyempatkan waktu baca2 dan berkomentar. Salam

    ReplyDelete
  15. Mencoba untuk selalu on time bos, apalagi kalo kita yang bikin perjanjian

    ReplyDelete
  16. Kalau masalah telat, alhamdulillah saya termasuk belum pernah (masih 10 bln kerja sih) tp kalaupun telat dr dulu-dulu pastilah bukan karena faktor kesengajaan,

    Karena saya terbiasa berangkat lebih awal, dan beruntung bkn org ribet, utk mndi dandan cukup stngah jam udh siap...
    kalaupun kesiangan saya dandan di kantor!

    Karena saking g pernah telat, kalau perkiraan saya akan telat saya lbh baik gak masuk, meski mungkin boss g marah yah, tapi ada rasa g nyaman...

    Salam yah!

    ReplyDelete
  17. namanya manusiawi sob....

    ReplyDelete
  18. @ pendarbintang : Hehehehe, jadi kebayang minggu lalu saya kesiangan akhirnya ijin tuk langsung ke lapangan, harusnya laporan dulu ke kantor, tp alhamdulillah dikasih ijin sama boss. Thx kawan sudah menyempatkan waktu singgah kesini. Salam
    @ k.o.s/Komunitas Online Sragen : Yo'i kawan, begitu deh. Hehehe, thanks kawan komunitas Online Sragen sudah mampir disini. Salam

    ReplyDelete
  19. Bener Banget Sobat, siap dulu sebelum berangkat! kalo nggak kacau dah!

    tapi satu yang harus benar-benar siap, "Diri Sendiri"

    Happy Blogging dan Silaturahmi Kawan

    ReplyDelete
  20. telat itu manusiawi, tapi klo tiap saaat selalu telat justru itu yang bukan manusiawi

    ReplyDelete
  21. Betul shob .... apa yang dilakukan karena terburu-buru hasilnya akan kurang maksimal berbeda dengan yang sudah siap.
    Untuk merubah kebiasaan buruk harus dengan niat dan kedisiplinan. Bisa karen terbiasa atau biasa karena bisa.

    ReplyDelete
  22. Aku setuju dengan pendapatmu, meskipun aku tidak berangkat kerja menuju kantor, tapi tetap harus punya kesiapan untuk melakukan pekerjaan rumah tangga, bahkan sudah aku buat jadwal kegiatan hariannya, nah ketika kurang persiapan itulah, biasanya acara jadi tidak sesuai dengan jadwal... hmm... makasih yah curhatannya

    ReplyDelete
  23. Hahaha... saya banget ini! ;))
    Tapi saya mah liat sikon telatnya, Wkwkwk
    Lebih sering sih telatnya kalo janjian ma temen..

    ReplyDelete
  24. heu kayaknya kena nih ke aku
    aku akhir2 ini dateng telat terus kalo ke kantor :p

    ReplyDelete
  25. @ Indahnya Kebersamaan : Yaps, sejalan dengan saya. Klo kita yg buat janji memang harus siap lebih awal tuk datang. Thanks sudah mampir, komen dan baca2 kawan. Salam

    ReplyDelete
  26. @ Ghani Mospies : Insyallah kawan. Thanks kawan sudah menyempatkan waktu mampir dan baca2 sekalian komen. Happy blogging jg kawan. Salam
    @ ario saja : Hehehe, alhamdulillah saya bukan yg telat terus2an kawan. Thanks yach sdh mampir, baca2 dan komen. Salam
    @ SyahidaComputer : Sebenarnya ini bukan bersifat objektif kawan, saya hanya melihat fakta yg ada. Buru2, dadakan atau semacamnya klo dipaksa hasilnya ngga maksimal, jadi pke slogan aja bisa karena biasa. Thx kawan sdh mampir lagi kesini. Salam
    @ TriZ : Salam kenal mba triz. Thanks kawan sudah kasih masukan, poko'e byk bgt hasil yg kurang maksimal saat kita tidak siap. Hehehe, tau aja klo lagi curhat. Salam
    @ Yohan Wibisono : Oke kawan, saya coba cari tahu siapa tahu menambah wawasan dan ilmu pengetahuan baru. Thx sdh mampir. Salam
    @ Dewi : Koq mirip2 kasus saya yach, tp ngga serupa koq hehehe..Thanks sis, sdh berkunjung dan berkomentar. Salam kawan
    @ Corat - Coret [Ria Nugroho] : Ups, mgk kebetulan aja sis, klopun sama mudah2an tips yg saya tulis bisa bermanfaat tuk kedepannya. Thanks sudah mampir dan komen. Salam

    ReplyDelete
  27. hmmmm... perlu persiapan ya??? betul banget itu.. dan satu lagi sob, yang paling penting itu adalah planning (perencanaan), klo hidup tanpa perencanaan, apa kata duniaaaa!!!hehe

    ReplyDelete
  28. Met pagi SOb..... aku datang... wah maf bgt nie telat..... klo pagi ini kebetulan aku gak terlambat haha.... wah kayanya masih sibuk nie Si Bozz blum sempet nulis lagi hhe.. semangat Sob... :P

    ReplyDelete
  29. telat kalo sudah kebiasaan justru seperti penyakit kronis yg sulit disembuhkan. Sebetulnya kebanyakan sadar dan tau resikonya tapi kenapa ya kok terulang terus. Mgkin itu yg namanya malas merubah diri.

    Btw tips yg bagus dari den bagas...

    ReplyDelete

Salam...
Tuangkan komentar tuk saya,
Meski cuma satu kata...

Jangan meninggalkan spam...

Salam kawan

Review denbagas.co.cc on alexa.com

Klik kawan !