Salam ...
Awal bulan minggu pertama nih.. Saya mau posting kembali mumpung semangat nih kawan. Kali ini saya akan share tulisan yang sangat 'mengena' banget buat para ayah dimanapun kalian berada. Silahkan di baca...
******
Dulu, kuharap kau lahir menemani hariku, tapi
ketika kau beranjak besar aku begitu berat untuk menemanimu duduk sembari
bercerita banyak hal.
Dulu, kedua telapak tanganku begitu ringan kutempelkan diwajahku, lalu kubuka untuk mengagetkanmu dengan teriakan "Ciluuuk baaa!".
Dulu, aku tergopoh-gopoh lari untuk menggendongmu kala menangis karena ibumu sedang ke kamar mandi lalu menggoyang2kan badanmu sambil bernyanyi menghiburmu.
Dulu, itu dulu! Tapi kesibukanku kini mengubahku untuk menjauh darimu, anakku. Walau kadang kita dekat, tapi terasa sangat jauh karena MUKAKU KAKU karena LELAHKU.
Tak terhitung lagi banyaknya aku menolak undangan sekolahmu yang mengundangku untuk melihatmu beraksi pentas bersama teman2mu. Tak terhitung lagi banyaknya aku menolak panggilanmu untuk sekedar bermain. Tak terhitung lagi dan lagi banyaknya aku menolak permintaanmu saat mengajak bicara. Tak terhitung lagi aku menolak untuk mengajarkan banyak hal tentang kehidupan ini. Dapat kuhitung hanya begitu banyak aku memenuhi semua permintaanmu untuk membelikan sesuatu. Itupun kadang tanpa aku ada.
Sering juga aku enggan mengusapkan tangan ke pipimu yang sedang meneteskan airmata. Kadang malah aku berteriak "Diaaaaam!" sehingga tangismu menjadi sesenggukan.
Setiap malam selalu kulewatkan kemesraan kita, meski cuma sekali, untuk membaringkan tubuhmu yang letih. Karena aku selalu bergumam dalam hati bahwa aku Letih karena telah banyak berjasa mencari uang yang tak seberapa.
Kini aku benar2 lelah Anakku, lelah telah menganggap segepok uang di saku bisa membeli kepatuhan dan kewibawaan diriku sebagai Ayah.
Dulu, kedua telapak tanganku begitu ringan kutempelkan diwajahku, lalu kubuka untuk mengagetkanmu dengan teriakan "Ciluuuk baaa!".
Dulu, aku tergopoh-gopoh lari untuk menggendongmu kala menangis karena ibumu sedang ke kamar mandi lalu menggoyang2kan badanmu sambil bernyanyi menghiburmu.
Dulu, itu dulu! Tapi kesibukanku kini mengubahku untuk menjauh darimu, anakku. Walau kadang kita dekat, tapi terasa sangat jauh karena MUKAKU KAKU karena LELAHKU.
Tak terhitung lagi banyaknya aku menolak undangan sekolahmu yang mengundangku untuk melihatmu beraksi pentas bersama teman2mu. Tak terhitung lagi banyaknya aku menolak panggilanmu untuk sekedar bermain. Tak terhitung lagi dan lagi banyaknya aku menolak permintaanmu saat mengajak bicara. Tak terhitung lagi aku menolak untuk mengajarkan banyak hal tentang kehidupan ini. Dapat kuhitung hanya begitu banyak aku memenuhi semua permintaanmu untuk membelikan sesuatu. Itupun kadang tanpa aku ada.
Sering juga aku enggan mengusapkan tangan ke pipimu yang sedang meneteskan airmata. Kadang malah aku berteriak "Diaaaaam!" sehingga tangismu menjadi sesenggukan.
Setiap malam selalu kulewatkan kemesraan kita, meski cuma sekali, untuk membaringkan tubuhmu yang letih. Karena aku selalu bergumam dalam hati bahwa aku Letih karena telah banyak berjasa mencari uang yang tak seberapa.
Kini aku benar2 lelah Anakku, lelah telah menganggap segepok uang di saku bisa membeli kepatuhan dan kewibawaan diriku sebagai Ayah.
Maafkan Aku,
Tangerang, Desember 2012
Terima kasih sudah menyempatkan mampir dan baca tulisan ini kawan..
Salam kawan.
sumber: FB @dongengkakawam
mencari nafkah adalah bentuk kasih sayang lain ayah , walau mmg tak selembut sewaktu dalam ayunan dulu. nice sharing,, mas
ReplyDeleteMakin besar mereka makin kita posisikan sebagai teman. Ada saatnya dia dia ditarik, ada kalanya dia diulur seperti layangan. Terlalu keras menarik bisa putus benangnya, terlalu banyak mengulur bisa lepas layang nya. Sebesar apapun beliau tetap saja jadi anak kita yang manis.
ReplyDeletejaket kulit
ReplyDeleteterimakasih telah berbagi
ReplyDeletethanks for information ^^
ReplyDeleteartikel yang sangat bermanfaat, terimakasih telah berbagi.
ReplyDeleteartikel yang anda sajikan di blog ini sangat menarik. Ditunggu artikel selanjutnya.
ReplyDeleteMarhaban ya Ramadhan . .
ReplyDeletemengaharukan nih.. :(
ReplyDeleteTerharu saat ku membaca puisi ini
ReplyDeletesangat menarik sekali :)
ReplyDeletesangat menarik sekali :)
ReplyDeleteterimakasih atas informasinya :)
ReplyDeletesangat bermanfaat sekali :)
ReplyDeletesangat menarik sekali informasinya :)
ReplyDeletekasih sayang memang tidak bisa digantikan oleh uang.
ReplyDeletepenyakit akut
terimakasih infonya. sangat bermanfaat.
ReplyDeletepengobatan alergi
i like your post..:)
ReplyDeletetips pencegahan penyakit sinusitis
informasi yang anda berikan sangat bermanfaat.terimakasih
ReplyDeletetips pencegahan penyakit sinusitis
Kurangnya kemampuan bukan alasan untuk keberhasilan, kesungguhan penuh semangat adalah modal keberhasilan.
ReplyDeleteobat alami darah manis untuk bayi
cara alami mengobati sakit gigi paling ampuh
obat ambeien saat hamil
Cara Mengobati Mata Bintitan
ReplyDeleteSemua keberhasilan selalu di dahului dengan usaha keras dan pantang menyerah. Ini adalah resep utuk sukses yang sangat sederhana dan sudah terbukti
ReplyDeleteMengobati Radang Usus Besar
Nice post, things explained in details. Thank You.
ReplyDeleteI wish to say that this post is awesome, nice written and include almost all important info’s. I’d like to see more posts like this.
ReplyDelete