Saya yang sekarang bag. 1

Kamar Satu Petak

Tak terlintas dibenak saya bahwa saya harus tinggalkan rumah untuk sekedar merantau ke luar daerah (masih didalam kota loh) dalam waktu yang relatif lama. Saya yang tinggal di Tangerang ini harus hijrah ke daerah lain tepatnya ke Bekasi untuk dibilang menetap.

Dalam Kamar Kos gue

Kerjaan baru saya saat ini yang mengakibatkan saya harus bisa hidup mandiri. Kalau dihitung-hitung saya tergolong anak mami yang serba di layani untuk hal hal tertentu.

Anak Kos nih..

Sejak SD hingga ke jenjang Kuliah semua serba ada, mulai dari uang hingga fasilitas yang lebih dari cukup untuk ukuran keluarga sederhana seperti saya. Orang tua saya kerja keras untuk dapat mencukupi semua kebutuhan keluarganya.

Bapak yang sejak saya duduk dibangku smp tingkat akhir sudah berhenti dan pernah menjalani profesi sebagai penjual jasa pengantar surat disebuah perusahaan penerbangan asing (PT Lufthansa) mencoba berwirausaha di bantu oleh Ibu. Sedangkan Ibu saya yang sangat menyukai dunia berdagang itu sejak ia muda sudah merintis usaha sendiri tapi sayangnya tidak bertahan lama karena tidak kuat modal waktu itu.

Nah, sekarang ini mereka telah membuka usaha bersama. Usaha yang nenek saya rintis pertama kali itu lalu diteruskan oleh kedua orang tua saya yaitu sebuah warung kelontong dan sayur mayur yang jumlah pelanggan setianya sudah mulai bertambah. Tidak hanya itu saja mereka bahkan sanggup menyekolahkan saya sampai saya dapat memakai baju toga untuk kedua kalinya (karna waktu di TK udah pernah pake).

Hihihihkikikiki

Diam sejenak mengambil nafas....

Masih dalam keadaan diam....

Lalu???

Satu menit kemudian....

Liat Cicak Berantem

(sambil bengong liat langit langit kamar) Jadi pengen naik pesawat pribadi (helikopter) kayak gambar dibawah ini...

Orang Papua naek Helikopter

 Hehehehe, liat itu KOTEKA (penutup kelamin kas orang papua) gede banget jangan jangan dalamnya segitu kali...Hikhihkihik.

Dan....

Sekarang saya dituntut belajar segala sesuatu, sesuatu itu adalah tentang 'manajemen' mulai dari manajemen waktu, uang dan perilaku. Huft, ternyata berat juga menjalani itu semua tuk saya pribadi yang belum terbiasa merasakan hidup sendiri.

Saya yang kurang pengetahuannya tentang cara bersosialisasi dengan manusia lainnya harus sudah mulai bisa menyesuaikan diri. Bertetangga, bercengkrama, bercerita, dan ber..ber..ber.....lainnya yang memang itu syarat mutlak bersosialisasi.                                

Tapi bukan alasan tuk saya tidak bisa menjalani itu semua sebab pada waktunya nanti toh saya akan berpisah dengan orangtua saya dan membentuk keluarga sendiri (masih dalam rencana karna pasangan belum punya).

Bersambung...