Baik aku paham,
Kan kuterjang cita yang menggila
dalam amuk yang tumbuh pagi ini
derap diammu sebagai isyarat
melepas temali ke laut
dan membiarkannya lepas dan tenggelam
Baik… baik… aku paham
badai petang telah menyurut langkahmu untuk ke tepi
mengubur untaian pelangi di pantai Kute
yang kerab kau cercah dalam celoteh indah
menghiasi malam dan mimpi
bersama bebinar laut
bermutiara terimpa cahaya
Baik… aku paham!
meski lamat
hembusan bayu yang kau tiupkan
sebagai isyarat mengusir kidungku untuk menjauh
mengunci diri agar tak bertaut
berpaling
dalam kejujuran yang bersembunyi di rimbun senyap
lalu sengaja kau lesap di pepasir putih
membiarkan bibir ombak menghapus atas segala
dan ingin lupa
Baik… aku paham!
Tingkap dosa yang tak termaafkan
meyusut tapak surut ke belakang
menerjunkan diri dalam lumbung
entah sampai kapan
Baik… aku paham!
Meski belum genap dua purnama
Kudekap dalam selaput damai
kepak sayapmu pagi ini
melecut perih
aku pun terperangah
jika kau tak ada dan makin jauh tuk kusapa
,17 Mei 2012
aku sangat paham,
ReplyDeletemasa lalu telah tenggelam,
bersama malam yang kelam,
namun cita ini bukan spam,
untuk mencintai dari hati terdalam...
Salam
ReplyDeleteTerima kasih mbak Anis..
aku sangat paham
ReplyDeletejika cinta merasuk daam jiwa
gelombang tsunami
tak mudah tuk menerjangnya
Kunci keberhasilan adalah menanamkan kebiasaan sepanjang hidup Anda untuk melakukan hal - hal yang Anda takuti.
ReplyDeletetetap semangat tinggi untuk jalani hari ini ya gan ! ditunggu kunjungannya :D
ka don kemana aja ?
ReplyDeletekan pak iman udah meninggal ka .
ReplyDeleteassalamualaikum, pa kabar kawan? puisinya keren euy... :)
ReplyDeletepusinya mengenai apa don???? baik ni aku tidak paham!!!!!!!!!!!
ReplyDeletendak faham puisinya,,,, hiks...
ReplyDelete