Salam...
Langsung aja deh, saya mau menuangkan keluhan dan masukan bagi kita sesama pengguna kendaraan umum dan pribadi sebagai atau pengguna jalan. Secara umum menyerobot, menyalip, menikung tiba2 dan mengumpat saat merasa di zalimi emang udah jadi sebuah kebiasaan dijalanan. Kebiasaan itu ada karena sebab, bisa itu karena ngga ada yang protes jadi dianggapnya wajar. Tapi negara ini punya peraturan dan tata tertib, jadi kebiasaan2 yang merugikan pihak2 manapun tetap sebuah pelanggaran.
Bagi yang kebetulan blogwalking atau sekedar berkunjung dan melihat2, saya berharap dapat memberikan masukan dan informasi yang berguna.
Saya sebenarmya bingung sama para pengendara roda dua atau roda empat di Indonesia ini tapi lebih khususnya roda dua. Seiring dengan bertambahnya jumlah sepeda motor yang ada di negara ini maka bertambah pula masalah yang ada. Saya yakin udah banyak banget yang ngebahas masalah ini diluaran sana dengan berbagai argumentasinya, tapi lagi2 faktanya penjelasan demi penjelasan serta sosialisasi dari pihak satu ke pihak lainnya tetap masih dalam harapan.
Hmm...
Bisa saya bayangkan betapa sesaknya jalan-jalan yang ada di negeri ini di tahun2 berikutnya karena disesaki oleh sekian juta unit kendaraan dengan berbagai inovasi dan modifikasi sedangkan panjang jalan yang ada di negeri ini ngga bertambah dan ngga secepat pertambahan jumlah kendaraan, baik itu roda dua atau lebih. Kalau ngga ada yang berbuat sesuatu cepat2, misal adanya jalan tambahan atau khusus bisa2 ngga ada lagi ruang buat pihak lain.
Diluar daripada itu banyak sekali prilaku pengendara juga sangat ngga bermoral dan kurang dalam etika berkendara. Kenapa seperti itu? karena saat ini siapa aja dapat memiliki sepeda motor dengan cara mencicil. Lalu dimudahkan dalam hal pengurusan surat kendaraannya dan hanya melengkapi surat bukti yang sekedarnya itu. Meski ini sangat membantu mereka yang menginginkan sebuah kendaraan tetapi sebaiknya menurut saya ngga perlu semudah itu.
Sangat banyak pengendara yang umumnya ngga tau peraturan lalu lintas dan khususnya sepeda motor yang sering saya temui. Mereka itu masih anak-anak dan berumur dibawah 17 tahun namun hal ini dibiarkan oleh orang tua mereka padahal mereka belum memiliki SIM dan belum mengetahui peraturan lalu lintas yang benar seperti apa. Yang bikin repot adalah saat anak-anak mereka mengalami kecelakaan, baru saat itulah orang tua dari anak tersebut histeris. Jika sudah seperti itu, siapa yang menjadi kambing hitamnya. Siapa yang mesti disalahkan...
Berikut ini adalah kebiasaan yang sering saya lihat jika pengendara sepeda motor itu asik dengan dirinya sendiri tanpa menghiraukan pihak lain...
1. Nyetir satu tangan kadang lepas tangan..
Si pengendara ini sedikit konyol, jika ngga fokus bisa membahayakan diri sendiri dan orang lain. Biasanya satu tangan pegang stir dan tangan satunya pegang sesuatu, misal memegang HP, bisa itu lagi angkat atau terima nelpon atau malahan sms-an.
2. Males ngerem alias ngga mau berhenti turunkan kaki dan mengantri...
Dampaknya jika ada celah jalan yang pas2an atau malah ngga cukup tetep aja di paksa buat ngelewatin, lebih gila lagi trotoar yang sering jadi jalan tambahan.
3. Saat di lampu merah...
Saat berada dipemberhentian lampu merah banyak yang berhenti tapi ngga di belakang garis putih zebra cross, dampaknya membuat para pejalan kaki yang mau menyebrang jalan kesusahan, jika ditegur malah cuek atau marah alias nyolot.
4. Saat terserempet...
Kalo merujuk pada kekuatan fisik ngga melihat siapa yang salah duluan saat terjadi kecelakaan antara motor dan mobil, atau mobil dan truk atau bus. Tetap kendaraan besar yang menjadi sasaran pesakitan. Yang sering jadi sasaran, kendaraan roda dua kalo udah ketemu mobil alias tabrakan walau hanya lecet tangan dan kaki atau body motor terbaret pengendara mobil harus ikhlas mengganti rugi.
5. Kurang bersikap dan bertanggung jawab...
Dengan alasan buru2 atau apalah kalo nabrak atau nyenggol orang, mobil atau sesama sepeda motor dan dia merasa salah, pasti langsung kabur ngga bertanggung jawab.
6. Modifikasi knalpot...
Dengan bunyi keras dari lubang knalpot terus jalannya pelan kayak kura2, bikin pengeng kuping dan pusing orang yang dilewatinya, Sudah bagus ngga ditimpukin batu sama orang paling banter ya disumpahin.
7. Malas membawa jas hujan...
Entah karena alasan lupa atau memang ngga punya. Biasanya banyak sepeda motor yang berteduh dibawah fly-over. Dampaknya pasti terlihat, dibawah jembatan fly-over kan jalannya itu hanya punya 4 lajur tapi disikat 3 lajur buat berteduh roda dua. Dan saat ada mobil, bus atau truk lewat ada saja pengendara yang ngga mau mengalah lalu berbagi tempat jika sudah terlanjur enak berteduh.
8. Parkir kendaraan...
Saat ingin memarkirkan sepeda motor kurang bisa rapi paling ngga membuat baris agar kendaraan yang lain bisa ikut bergabung. Kadang tempat parkir mobil ditempatin buat sepeda motor saking kurangnya lahan atau banyaknya sepeda motor itu sendiri.
9. Lampu kendaraan bodong alias ngga ada...
Banyak banget yang ngga dipasang atau punya lampu depan dan belakang (lampu rem) udah ngga fungsi lagi alias mati dengan alasan belum diganti atau nunggu nanti, padahal ada aturannya musti nyalain lampu siang ataupun malam selama berkendara.
10. Saat belok atau menikung dan menyalip...
Kalo mau belok ke kanan atau kiri sering ngga pake lampu riting, malah kepalanya yang miring2 ke kanan atau kiri pernah juga saya lihat menggunakan kaki. Heran saya emangnya sulit ya geserin tombol lampu riting, emangnya kalo gerakin kepala orang di belakang sudah pasti tahu kalo mau belok.
Nah, kawan2 sekalian semua yang tertulis ini adalah kejadian yang sering banget saya jumpai dan malahan saya pernah jadi korban karena keegoisan dari para pengendara. Saya ngga nyalahin siapa2 saat saya terzalimi paling cuma ngedumel dan saya beruntung masih diberi keselamatan dan kesehatan sampai sekarang, karena jalanan adalah hak dan kebebasan para penggunanya, meski ada peraturan sekalipun tetap saja ngga berpengruh kuat.
Ada satu pertanyaan yang ingin saya tanyakan. Apakah pengendara sepeda motor itu dapat menjadi pengendara sepeda motor dan pengguna jalan yang lebih beradab dan saling menghormati dengan pengguna jalan lainnya? jawabannya ada pada diri si pengendara itu sendiri. Saya hanya berkeluh kesah dengan ulah para pengendara yang kurang bersahaja dalam berkendara. Itu saja... Semoga ada kesadaran diri...
Terima kasih sudah membaca.
Salam kawan
Langsung aja deh, saya mau menuangkan keluhan dan masukan bagi kita sesama pengguna kendaraan umum dan pribadi sebagai atau pengguna jalan. Secara umum menyerobot, menyalip, menikung tiba2 dan mengumpat saat merasa di zalimi emang udah jadi sebuah kebiasaan dijalanan. Kebiasaan itu ada karena sebab, bisa itu karena ngga ada yang protes jadi dianggapnya wajar. Tapi negara ini punya peraturan dan tata tertib, jadi kebiasaan2 yang merugikan pihak2 manapun tetap sebuah pelanggaran.
Bagi yang kebetulan blogwalking atau sekedar berkunjung dan melihat2, saya berharap dapat memberikan masukan dan informasi yang berguna.
Saya sebenarmya bingung sama para pengendara roda dua atau roda empat di Indonesia ini tapi lebih khususnya roda dua. Seiring dengan bertambahnya jumlah sepeda motor yang ada di negara ini maka bertambah pula masalah yang ada. Saya yakin udah banyak banget yang ngebahas masalah ini diluaran sana dengan berbagai argumentasinya, tapi lagi2 faktanya penjelasan demi penjelasan serta sosialisasi dari pihak satu ke pihak lainnya tetap masih dalam harapan.
Hmm...
Bisa saya bayangkan betapa sesaknya jalan-jalan yang ada di negeri ini di tahun2 berikutnya karena disesaki oleh sekian juta unit kendaraan dengan berbagai inovasi dan modifikasi sedangkan panjang jalan yang ada di negeri ini ngga bertambah dan ngga secepat pertambahan jumlah kendaraan, baik itu roda dua atau lebih. Kalau ngga ada yang berbuat sesuatu cepat2, misal adanya jalan tambahan atau khusus bisa2 ngga ada lagi ruang buat pihak lain.
Diluar daripada itu banyak sekali prilaku pengendara juga sangat ngga bermoral dan kurang dalam etika berkendara. Kenapa seperti itu? karena saat ini siapa aja dapat memiliki sepeda motor dengan cara mencicil. Lalu dimudahkan dalam hal pengurusan surat kendaraannya dan hanya melengkapi surat bukti yang sekedarnya itu. Meski ini sangat membantu mereka yang menginginkan sebuah kendaraan tetapi sebaiknya menurut saya ngga perlu semudah itu.
Sangat banyak pengendara yang umumnya ngga tau peraturan lalu lintas dan khususnya sepeda motor yang sering saya temui. Mereka itu masih anak-anak dan berumur dibawah 17 tahun namun hal ini dibiarkan oleh orang tua mereka padahal mereka belum memiliki SIM dan belum mengetahui peraturan lalu lintas yang benar seperti apa. Yang bikin repot adalah saat anak-anak mereka mengalami kecelakaan, baru saat itulah orang tua dari anak tersebut histeris. Jika sudah seperti itu, siapa yang menjadi kambing hitamnya. Siapa yang mesti disalahkan...
Berikut ini adalah kebiasaan yang sering saya lihat jika pengendara sepeda motor itu asik dengan dirinya sendiri tanpa menghiraukan pihak lain...
1. Nyetir satu tangan kadang lepas tangan..
Si pengendara ini sedikit konyol, jika ngga fokus bisa membahayakan diri sendiri dan orang lain. Biasanya satu tangan pegang stir dan tangan satunya pegang sesuatu, misal memegang HP, bisa itu lagi angkat atau terima nelpon atau malahan sms-an.
2. Males ngerem alias ngga mau berhenti turunkan kaki dan mengantri...
Dampaknya jika ada celah jalan yang pas2an atau malah ngga cukup tetep aja di paksa buat ngelewatin, lebih gila lagi trotoar yang sering jadi jalan tambahan.
3. Saat di lampu merah...
Saat berada dipemberhentian lampu merah banyak yang berhenti tapi ngga di belakang garis putih zebra cross, dampaknya membuat para pejalan kaki yang mau menyebrang jalan kesusahan, jika ditegur malah cuek atau marah alias nyolot.
4. Saat terserempet...
Kalo merujuk pada kekuatan fisik ngga melihat siapa yang salah duluan saat terjadi kecelakaan antara motor dan mobil, atau mobil dan truk atau bus. Tetap kendaraan besar yang menjadi sasaran pesakitan. Yang sering jadi sasaran, kendaraan roda dua kalo udah ketemu mobil alias tabrakan walau hanya lecet tangan dan kaki atau body motor terbaret pengendara mobil harus ikhlas mengganti rugi.
5. Kurang bersikap dan bertanggung jawab...
Dengan alasan buru2 atau apalah kalo nabrak atau nyenggol orang, mobil atau sesama sepeda motor dan dia merasa salah, pasti langsung kabur ngga bertanggung jawab.
6. Modifikasi knalpot...
Dengan bunyi keras dari lubang knalpot terus jalannya pelan kayak kura2, bikin pengeng kuping dan pusing orang yang dilewatinya, Sudah bagus ngga ditimpukin batu sama orang paling banter ya disumpahin.
7. Malas membawa jas hujan...
Entah karena alasan lupa atau memang ngga punya. Biasanya banyak sepeda motor yang berteduh dibawah fly-over. Dampaknya pasti terlihat, dibawah jembatan fly-over kan jalannya itu hanya punya 4 lajur tapi disikat 3 lajur buat berteduh roda dua. Dan saat ada mobil, bus atau truk lewat ada saja pengendara yang ngga mau mengalah lalu berbagi tempat jika sudah terlanjur enak berteduh.
8. Parkir kendaraan...
Saat ingin memarkirkan sepeda motor kurang bisa rapi paling ngga membuat baris agar kendaraan yang lain bisa ikut bergabung. Kadang tempat parkir mobil ditempatin buat sepeda motor saking kurangnya lahan atau banyaknya sepeda motor itu sendiri.
9. Lampu kendaraan bodong alias ngga ada...
Banyak banget yang ngga dipasang atau punya lampu depan dan belakang (lampu rem) udah ngga fungsi lagi alias mati dengan alasan belum diganti atau nunggu nanti, padahal ada aturannya musti nyalain lampu siang ataupun malam selama berkendara.
10. Saat belok atau menikung dan menyalip...
Kalo mau belok ke kanan atau kiri sering ngga pake lampu riting, malah kepalanya yang miring2 ke kanan atau kiri pernah juga saya lihat menggunakan kaki. Heran saya emangnya sulit ya geserin tombol lampu riting, emangnya kalo gerakin kepala orang di belakang sudah pasti tahu kalo mau belok.
Nah, kawan2 sekalian semua yang tertulis ini adalah kejadian yang sering banget saya jumpai dan malahan saya pernah jadi korban karena keegoisan dari para pengendara. Saya ngga nyalahin siapa2 saat saya terzalimi paling cuma ngedumel dan saya beruntung masih diberi keselamatan dan kesehatan sampai sekarang, karena jalanan adalah hak dan kebebasan para penggunanya, meski ada peraturan sekalipun tetap saja ngga berpengruh kuat.
Ada satu pertanyaan yang ingin saya tanyakan. Apakah pengendara sepeda motor itu dapat menjadi pengendara sepeda motor dan pengguna jalan yang lebih beradab dan saling menghormati dengan pengguna jalan lainnya? jawabannya ada pada diri si pengendara itu sendiri. Saya hanya berkeluh kesah dengan ulah para pengendara yang kurang bersahaja dalam berkendara. Itu saja... Semoga ada kesadaran diri...
Terima kasih sudah membaca.
Salam kawan
benerrrr aku setuju sama masukannnya
ReplyDeleteaku paling bete sama mobil atau motor yg males ngerem, udah tau ada orang lagi nyebrang bukannya berhenti eh malah jalan terus sambil klakson kan jadinya aku yg nyebrang harus lari2 :( apa sih susahnya menunggu bntr gak bakal telat juga koq nunggu orang nyebrang
udah gti emosi pengendara suka gak terkontrol, udah salah marah2nya kayak preman jalanan
bener banget..
ReplyDeleteorang indo memang suka gak tertib di jalan raya..
emosi masyarakat Indonesia yang masih labil dan ditambah dengan sosialisasi mengenai peraturan membuat banyak masyarakat berkendara dengan salah.
ReplyDeletemmg banyak yg mau jadi valentino rossi di iNA... gila sekali mereka
ReplyDeletebalap2 tidak lihat rambu dan lampu lalu lintas...
dikirain ini sepang kali
Bener banget, sepertinya populasi kendaraan bermotor terus berkembang, harus ada solusi dan kesadaran masing-masing untuk mengantisipasi hal ini, demi keamanan dan keselamatan berkendara..
ReplyDeletebener juga sih,
ReplyDeleteapalagi sekarang kepemilikan motor bisa didapat dengan uang muka yang sangat ringan, ya nambah penuh dah jalan raya
dan kebetulan ane lebih memilih make angkot daripada pake motor.. :D
@ Corat - Coret [Ria Nugroho]: Sama kawan saya juga. Ya gitu, namanya juga di jalan sabar paling kata kuncinya biar semua lancar. Thanks ya udah mampir lagi. Salam
ReplyDelete@ Ra-kun lari-laRIAN: Malah udah makin melebar gaya ngga tertibnya kawan Ra-kun lari-laRIAN. Banyak koq kenyataannya.. Ngga cuma dijalanan doang. Thanks ya udah mampir. Salam
@ sichandra: Ya, kawan sichandra. Sepakar saya. Thanks ya udah mampir disini. Salam
@ sky: Cari bibit baru kali kawan sky. Di daerah saya hampir setiap akhir pekan balap2an. Mulainya pas pergantian hari antara jam 12 atau jam 01 pagi dini hari. Thanks ya kawan udah mau mampir di sini. Salam
@ Dwi: Yups, kawan Dwi. Sepakat saya. Thanks yach udah mampir disini. Salam
@ alkatro: Malah ada yang tanpa DEPE. Tapi tetep keluar uang juga buat yang lainnya. Thanks kawan alkatro sudah mampir lagi disini. Salam
Setuju. Perlu disiplin berlalu lintas, agar tidak membahayakan orang lain dan diri sendiri. La dharara walaa dhiraar
ReplyDeleteSalam ukhuwah
ada pepatah yang mengatakan kalau di jalan raya itu gg ada yang bener dan emang bener sih kalau di jalan raya pasti kalau ada apa2 ujung2nya tarik otot leher deh, harus ekstra mengendalikan diri ya
ReplyDeletepaling sebel kalo aku mau belok kiri/kanan,,padahal udah tak hidupin lampu seign (riting),,dapi masih ada yang nyelonong ngedahuluin aku di sisi arah belokku...pengen tak kejar trus tak bilangin: "GOBLOK!!! udah tau aku mau belok kiri malah nyalip lewat kiri... mau mati??!!"
ReplyDeletehahahahaha
busyet..... gambarnya ngeri banget ya, masak naik sepeda motor kok kainya di stang.....
ReplyDeletebener tuh, saya juga rider, tapi selalu berusaha untuk berhati - hati :)
ReplyDeleteKita harus saling menghargai pihak lain dalam mengendarai kendaraan kita. Msarilah kita mulai dari diri kita sendiri.
ReplyDelete