Hmm, gara2 lihat anak tetangga main congklak saya jadi kepikiran tuk cari tau permainan seangkatannya itu yg dulu sering saya mainkan. Dan setelah searching di mbah gugel akhirnya saya mendapatkan apa yg saya mau. Nah, siapa tau dari kawan2 sekalian ada yg ingin membuka kembali memori masa lalunya dgn permainan tradisional Indonesia yg sekarang sudah jarang dimainkan.
Biasanya sih permainan2 tradisional ini muncul pas HUT kemerdekaan RI saja karena jadi salah satu kriteria yg dilombakan. Mungkin sebagian dari kawan2 ada yg belum tau cara memainkannya ya udah sekalian aja saya share gimana cara memainkan permainan tradisional Indonesia itu. Siapa tau lagi nih ada kawan2 yg sedang buat penelitian ... :)
Hanya sedikit sih yg bisa di share disini dari sekian banyak permainan tradisional Indonesia yg saya dapatkan. Tapi tak apa kan kawan2.... hehehe. Dan lagi2 nih kawan, saya hanya ingin membuka kembali kenangan masa kecil itu dengan permainan tradisional yg dulu sering saya dan kawan2 sebaya saya mainkan.
Mereka itu diantaranya...
1. Gangsing
Masih inget kan cara memainkannya kawan. Yups, permainan gangsing ini hampir terdapat di seluruh wilayah di Indonesia. Permainan ini biasanya dimainkan oleh anak laki2 berusia 7-17 tahun, bisa dilakukan perorangan atau beregu. Gangsing biasanya terbuat dari kayu yg biasanya dibentuk sedemikian rupa dgn bagian lancip di bagian bawahnya. Permainan ini bersifat kompetitif, mengadu ketangkasan dan keterampilan dalam memutar gangsing.
Biasanya sih permainan2 tradisional ini muncul pas HUT kemerdekaan RI saja karena jadi salah satu kriteria yg dilombakan. Mungkin sebagian dari kawan2 ada yg belum tau cara memainkannya ya udah sekalian aja saya share gimana cara memainkan permainan tradisional Indonesia itu. Siapa tau lagi nih ada kawan2 yg sedang buat penelitian ... :)
Hanya sedikit sih yg bisa di share disini dari sekian banyak permainan tradisional Indonesia yg saya dapatkan. Tapi tak apa kan kawan2.... hehehe. Dan lagi2 nih kawan, saya hanya ingin membuka kembali kenangan masa kecil itu dengan permainan tradisional yg dulu sering saya dan kawan2 sebaya saya mainkan.
Mereka itu diantaranya...
1. Gangsing
Masih inget kan cara memainkannya kawan. Yups, permainan gangsing ini hampir terdapat di seluruh wilayah di Indonesia. Permainan ini biasanya dimainkan oleh anak laki2 berusia 7-17 tahun, bisa dilakukan perorangan atau beregu. Gangsing biasanya terbuat dari kayu yg biasanya dibentuk sedemikian rupa dgn bagian lancip di bagian bawahnya. Permainan ini bersifat kompetitif, mengadu ketangkasan dan keterampilan dalam memutar gangsing.
2. Congklak
Untuk permainan yg satu ini kawan2 pasti sudah familiar kan. Permainan congklak ini dimainkan oleh dua orang baik itu cewe atau cowo. Alat yang digunakan terbuat dari kayu atau plastik mirip perahu dan panjangnya sekitar 75 cm dan lebar 15 cm. Di kedua ujung papan terdapat lubang yg disebut induk. Diantara keduanya ada lubang yg lebih kecil dari induknya berdiameter kira-kira 5 cm. Setiap deret berjumlah 7 buah lubang. Pada setiap lubang kecil itulah diisi dengan kerang atau biji-bijian sebanyak 7 buah.
Cara mainnya dengan mengambil biji-bijian yg ada di lubang bagian sisi milik kita kemudian mengisi biji-bijian tersebut satu persatu ke lubang yg dilalui termasuk lubang induk milik kita (lubang induk sebelah kiri) kecuali lubang induk milik lawan, jika biji terakhir jatuh di lubang yg terdapat biji-bijian lain maka bijian tersebut diambil lagi untuk diteruskan mengisi lubang-lubang selanjutnya. Begitu seterusnya sampai biji terakhir jatuh kelubang yg kosong.
kalo biji terakhir tadi jatuh pada lubang yg kosong maka giliran lawan kita yg melakukan permainan. Permainan ini berakhir jika biji-bijian yg terdapat di lubang yg kecil itu habis dikumpulkan. Pemenangnya adalah dia yg paling banyak mengumpulkan biji-bijian ke lubang induk miliknya. Permainan ini sarana untuk mengatur strategi dan kecermatan.
3. Batok Kelapa
Kalo permainan yg ini saya jarang memainkannya kawan. Alat yg di pake dalam permainan batok kelapa ini adalah dua buah batok kelapa yg dibagi dua sehingga berbentuk setengah bola. Pada bagian tengahnya dilubangi dan dipasangi tali yg menghubungkan antara satu batok dgn batok lainnya sepanjang kira kira 1,5 - 2 meter. Permainan ini adalah berlomba secepat mungkin dan berjalan menggunakan batok kelapa dari satu sisi lapangan ke sisi lapangan lainnya. Orang yg paling cepat ia lah yg akan menjadi pemenangnya.
4. Egrang
Pernah tau atau pernah memainkan ini kawan? Jujur saya belum pernah. Hmm... Egrang itu permainan tradisional Indonesia yg belum diketahui secara pasti dari mana asalnya, tetapi dapat dijumpai di berbagai daerah dgn nama2 yg berbeda, seperti di wilayah Sumatera Barat dgn nama Tengkak-tengkak dari kata Tengkak (pincang), Ingkau dalam bahasa Bengkulu berarti sepatu bambu dan di Jawa Tengah dgn nama Jangkungan yg berasal dari nama burung berkaki panjang.
Egrang sendiri berasal dari bahasa Lampung yg berarti terompah pancung yg terbuat dari bambu bulat panjang. Dalam bahasa Banjar di Kalimantan Selatan disebut batungkau. Egrang sendiri terbuat dari batang bambu dgn panjang kurang lebih 2,5 meter. Sekitar 50cm dari bawah dibuat tempat berpijak kaki yg rata dgn lebar kurang lebih 20cm.
Cara memainkannya dgn berjalan cepat menggunakan egrang tersebut dari satu sisi lapangan ke sisi lainnya. Dan orang yg paling cepat dan tidak terjatuh dialah pemenangnya.
5. Benteng/bentengan/pal-palan/pris-prisan
Kalo dgn permainan yg ini kawan. Permainan yg terdiri dari 2 kelompok, inti dari permainan ini adalah siapa yg paling banyak berhasil menduduki benteng lawan (dgn simbolnya menyentuh benteng lawan). Setiap tim akan menjaga bentengnya (bentuk dan bendanya terserah, biasanya tiang listrik, pohon, tembok, dll ) sekaligus menyerang benteng lawan.
Setiap penyerang yg sudah jauh meninggalkan bentengnya, akan bisa ditangkap oleh penjaga, dan jika tertangkap penyerang akan menjadi tawanan. Dan harus di selamatkan oleh kawannya untuk bisa bermain lagi. kelompok yg berhasil lebih banyak menduduki benteng lawan, itu lah yg menang.
6. Petak Umpet
Permainan ini punya bahasa Asingnya loh yaitu hide and seek. Petak Umpet ini adalah permainan rakyat tradisional yg paling umum di Seluruh pelosok Indonesia dari Sabang sampai Merauke sejak dulu kala. Siapa saja boleh ikut, tetapi biasanya pemainnya antara lima sampai sepuluh orang, karena bersifat mencari kawan yg bersembunyi maka tidak terlalu banyak yg menjadi bagian dari permainan ini.
Pemainannya dimulai dengan hompipa (menepukkan tangan, dari tangan satu ke tangan selanjutnya dalam bentuk lingkaran) sampai habis dan tinggal dua orang saja. Setelah tinggal dua orang itu, maka masing masing melakukan suit dan yg kalah menjadi si pencari teman yg bersembunyi.
Si pencari menutup mata atau menempel pada salah satu media (tembok, pohon, tiang, dll) sebagai sarana bentengnya. Di hitung satu sampai sepuluh, maka semua anggota harus berlari mencari persembunyiannya, setelah hitungan ke sepuluh maka si pencari teman mulai mencari teman yg bersembunyi sampai menemukan total seluruh anggota yg bersembunyi.
7. Ular Naga
Ini yg sering saya dan teman2 sebaya saya mainkan waktu kecil. Masih mengenakan seragam merah putih. Biasanya saat jam istirahat saya dan teman2 sering memainkan permainan ular naga. Permainan ini harus di iringi oleh lagu. "Ular naga panjang bukan kepalang..." maaf kawan saya lupa lanjutannya.
Permainan berkelompok yg dimainkan oleh minimal 4-5 orang, 2 orang sebagai pembuat gerbang (kiri-kanan), yg lainnya netral berbaris melingkar membentuk angka 8 melewati gerbang yg di buat.
Anak yg tepat berada di tengah-tengah gerbang pada saat lagu berakhir akan di tutup dan di berikan pilihan rahasia untuk bergabung dgn kelompok gerbang kiri atau gerbang kanan. Siapa yg pengikutnya paling banyak dia lah yg menang, dan yg kalah harus menangkap orang yg paling belakang dari lawannya.
Semoga informasi yg sedikit ini dapat memberikan kesan dari masing2 kawan yg datang kesini dan yang membaca postingan singkat ini...
waktu kecil semuanya pernah saya coba, kalau anak-anak kecil sekarang mungkin asing dengan permainan tersebut, sayang sekali hiks.. makasih infonya :)
ReplyDeletemain lompat karet...!....hehehehhe....atau ular tangga juga mulai punah...
ReplyDeleteTambahan mas bagas, lompat tali, dengklek, sama rok gebuk. Aduh saya bingung...kalau di tegal namanya begitu. Kalau nama familiarnya apa ya...
ReplyDeleteJujur, saya gak bisa lho main gangsing...
ReplyDeleteHehehehe..
Tiap muterin, pasti langsung oleng. Hehehehe
semua permainan diatas masih sempet ngerasain bahkan dakonan sampe sekarang masih maen >.<
ReplyDeleteuwaaaaa ini mainan jaman diriku masih umbelan dulu....
ReplyDeletetapi sayang ya anak-anak sekarang kurang mengenali permainan yang beginian
makah milih mojok di warnet
bikin indentitas baru biat bisa punya akun pesbuk
walaaahhhhh
hahaha..kayak mainanku SD dl..congklak, petak umpet, ular naga, apalg kl bentengan...seruuu..hehe
ReplyDeletepermainan tradisional anak-anak Indonesia itu unik n seru2 ya den, apalagi congklak, bola bekel, betengan, lompat karet, ah banyak lagi deh, hehhehe
ReplyDelete@ kacang atom cap blogger: He'eh kawan kacang atom cap blogger. Begitu deh anak2 sekarang. Harus ada yg mengajari dan menggerakkan pasti lahir kembali..Thanks sudah mampir lagi. Salam
ReplyDelete@ Belantara Indonesia: Biasanya klo karetnya udah di atas kepala buat loncat agak susah tuh kawan. Thanks sudah mampir lagi. Salam
@ Common Cyber: Wah, saya malah baru tau nih kawan Common Cyber. Tar tak cari tau sama mbah gugel aja yach..Thanks sdh mampir lagi. Salam
@ Bumi Al Fattah: Hehehe, ikutan juga ah dgn kawan Bumi Al Fattah. Saya bisa lancarnya pas kelas 1 smp kawan. Thanks sdh mampir lagi. Salam
@ inge / cyber dreamer: Sendiri ato sama mas arai. Hehehe..Thanks kawan sudah mampir lagi. Salam
ReplyDelete@ bintangair: Iya kawan bintangair. Semoga aja mainan yg ada di postingan itu tidak pada lenyap oleh waktu. Thanks sdh mampir lagi. Salam
@ tiwi: Bener banget mba'e. Saya paling suka main petak umpet. Thanks kawan sudah mampir lagi. Salam
@ advertiyha: Memang unki mba'e. Tapi sayang penerus dan pewaris nya ngga mau ngelanjutin lebih milih permainan modern..Thanks yach sudah mampir lagi. Salam
walah walah,
ReplyDeletejadi inget masa kecil dulu deh. Di depan rumah ada taman luasssssssssss banget. Biasanya ama tetangga main nomer 5,6, ama 7 di sana. Azeg azeg
Negara kita memang sarat akan budaya tradisional yang patut kita jaga dan lestarikan bersama,,, Jangan sampai terkikis oleh jaman dan tergeser oleh budaya luar,,,,
ReplyDeletewahaha memang harus dipost nih gan buat mengenang masa masa kecil
ReplyDeleteberkunjung mencari info yang bermanfaat n salam kenal ...ditunggu kunjungan baliknya ..thanks
ReplyDeletejadi ingat masa kecil dl sobat... paling sering main petak umpet n benteng-bentengan... hmmm...
ReplyDeleteew, mainan jaman sekolah dulu nih :D
ReplyDeleteWalah... semuanya maenanku waktu kecil Sob haha.. tambah satu lagi maen Gundu haha...... bener indah maen benteng waktu masih SD dlu haha.. :P
ReplyDeleteHappy bogging n met weekend :P
tapi anak-anak sekarang lebih suka dengan game di komputer ...
ReplyDeleteDulu waktu kecial saya biasa main gasing dan kelereng juga ada tuh main tembing namanya ...Sekarang anak kecil sudah pada main Point Blank
ReplyDeletesemua pernah saya coba waktu kecil . , sekarang sudah saya jarang lihat . , anak2 lebih suka Ninja Saga . , tapi syukur kadang2 juga saya melihat ada anak main permainan tradisional itu . ,
ReplyDeletejd inget masa lalu...
ReplyDelete---
http://ferdys-aja.blogspot.com/
Jadi ingat waktu aku kecil dulu sob. Permainan pada masaku adalah permainan paling seru. Disamping sehat juga ada pelajaran strategi dan kemandirian. terima kasih mengingatkan masa kecilku dulu
ReplyDeleteberkujung,,salam sobat,nanti mem follow balik ea......
ReplyDeletehmmm permainan tradisional seperti ini menjadi kenangan waktu masih kecil, di jaman sekarang sedikit sekali anak² indonesia yg memainkannya
ReplyDeletesaya suka mainan dakon waktu kecil..hehehe
ReplyDeleteIjin gan uuntuk ambil ini untuk tugas sikecil buat kliping yaach
ReplyDeletedari http://www.jossmart.com
Jadi inget masa kecil, tiap hari main ama temen, di sekolah, di tempat ngaji. Kalo musim hujan main bekel, kempyeng, kalo ga hujan main lompat tali, bentengan, gobak sodor... anak sekarang pada ga ngerti kali ya? ngajarin bentengan ke muridku aja susah banget, ga ngerti-ngerti.... :-(
ReplyDelete