Hmm, mumpung masih hangat pikiran dan hati ini kawan seperti kopi yang baru aja saya buat dan ia menemani indahnya sore menjelang malam ini atau mungkin tepatnya tengah malam. "Terserah saja!" jawab saya dalam hati. Oke, kali ini saya mau share lagi kawan tepatnya berbagi motivasi mungkin. Ada sebuah cerita menarik dan bermanfaat tuk saya pribadi atau mungkin kawan2 semuanya.
Langsung baca yuk...
"Patung itu akan lebih sering terkena hujan dan panas!" ucap si pematung dalam hati.
***
Suatu ketika, ada seorang pematung. Pematung ini, bekerja pada seorang raja yang masyhur dengan tanah kekuasaannya. Wilayah pemerintahannya sangat luas. Hal itu membuat siapapun yang mengenalnya menaruh hormat pada raja ini. Sang pematung sudah lama sekali bekerja pada raja ini. Tugasnya adalah membuat patung-patung yang diletakkan menghiasi taman-taman istana. Pahatannya terkenal indah, karena itulah, ia menjadi kepercayaan raja sejak lama. Ada banyak raja-raja sahabat yang mengagumi keindahan pahatannya saat mengunjungi taman istana.
Suatu hari, sang raja mempunyai rencana besar. Ia ingin membuat patung dari seluruh keluarga dan pembantu-pembantu terbaiknya. Jumlahnya cukup banyak, ada 100 buah. Patung-patung keluarga raja akan di letakkan di tengah taman istana, sementara patung prajurit dan pembantunya akan di letakkan disekeliling taman. Inginnya raja, patung prajurit itu tampak sedang melindungi dirinya.
Sang pematung pun mulai bekerja keras siang dan malam. Beberapa bulan kemudian, tugas itu hampir selesai. Sang Raja kemudian datang memeriksa tugas yang diperintahkannya dan berkata "Bagus. Bagus sekali. Oh iya sebelum aku lupa, buatlah juga patung dirimu sendiri untuk melengkapi monumen ini." sambung sang raja.
Mendengar perintah itu, si pematung ini pun mulai bekerja kembali. Setelah beberapa lama, ia pun selesai membuat patung dirinya sendiri. Namun sayang, pahatannya tak halus. Sisi-sisinya pun kasar tampak tak dipoles dengan rapi. Ia berpikir, untuk apa membuat patung yang bagus, kalau hanya untuk diletakkan diluar taman.
Dan...
Waktu yang diminta pun telah usai. Sang raja kembali datang untuk melihat pekerjaan si pematung. Ia pun puas. Namun, ada hal kecil yang menarik perhatiannya. "Mengapa patung dirimu tak sehalus patung diriku? Padahal, aku ingin sekali meletakkan patung dirimu di dekat patungku. Kalau ini yang terjadi, jawaban apa nanti yang saya berikan tuk para tamu tamu saya. Sudah tentu aku akan membatalkannya, dan menempatkan patung dirimu bersama patung prajurit yang lain di depan sana." ujar sang raja
** Menyesal dengan perbuatannya, sang pematung hanya bisa pasrah. Patung dirinya, hanya bisa hadir didepan, terkena panas dan hujan, seperti harapan yang dimilikinya.
Hmm... Saya jadi bertanya2 sendiri nih kawan. Seperti apakah kita bercermin pada diri ini? Bagaimanakah kita menempatkan kebanggaan atas diri ini? Ada memang loh, orang2 yg selalu pesimis dgn dirinya sendiri. Mereka, kerap memandang rendah kemuliaan yg mereka miliki. Kita, khususnya saya pribadi sedang memahat patung seperti apakah saat ini. Patung kasarkah, yg tak halus pahatannya atau malah patung yg indah, yg memancarkan kemuliaan-Nya... Jadi menurut kawan?
Langsung baca yuk...
YOU ARE WHAT YOU THINK
***
Suatu ketika, ada seorang pematung. Pematung ini, bekerja pada seorang raja yang masyhur dengan tanah kekuasaannya. Wilayah pemerintahannya sangat luas. Hal itu membuat siapapun yang mengenalnya menaruh hormat pada raja ini. Sang pematung sudah lama sekali bekerja pada raja ini. Tugasnya adalah membuat patung-patung yang diletakkan menghiasi taman-taman istana. Pahatannya terkenal indah, karena itulah, ia menjadi kepercayaan raja sejak lama. Ada banyak raja-raja sahabat yang mengagumi keindahan pahatannya saat mengunjungi taman istana.
Suatu hari, sang raja mempunyai rencana besar. Ia ingin membuat patung dari seluruh keluarga dan pembantu-pembantu terbaiknya. Jumlahnya cukup banyak, ada 100 buah. Patung-patung keluarga raja akan di letakkan di tengah taman istana, sementara patung prajurit dan pembantunya akan di letakkan disekeliling taman. Inginnya raja, patung prajurit itu tampak sedang melindungi dirinya.
Sang pematung pun mulai bekerja keras siang dan malam. Beberapa bulan kemudian, tugas itu hampir selesai. Sang Raja kemudian datang memeriksa tugas yang diperintahkannya dan berkata "Bagus. Bagus sekali. Oh iya sebelum aku lupa, buatlah juga patung dirimu sendiri untuk melengkapi monumen ini." sambung sang raja.
Mendengar perintah itu, si pematung ini pun mulai bekerja kembali. Setelah beberapa lama, ia pun selesai membuat patung dirinya sendiri. Namun sayang, pahatannya tak halus. Sisi-sisinya pun kasar tampak tak dipoles dengan rapi. Ia berpikir, untuk apa membuat patung yang bagus, kalau hanya untuk diletakkan diluar taman.
Dan...
Waktu yang diminta pun telah usai. Sang raja kembali datang untuk melihat pekerjaan si pematung. Ia pun puas. Namun, ada hal kecil yang menarik perhatiannya. "Mengapa patung dirimu tak sehalus patung diriku? Padahal, aku ingin sekali meletakkan patung dirimu di dekat patungku. Kalau ini yang terjadi, jawaban apa nanti yang saya berikan tuk para tamu tamu saya. Sudah tentu aku akan membatalkannya, dan menempatkan patung dirimu bersama patung prajurit yang lain di depan sana." ujar sang raja
** Menyesal dengan perbuatannya, sang pematung hanya bisa pasrah. Patung dirinya, hanya bisa hadir didepan, terkena panas dan hujan, seperti harapan yang dimilikinya.
Kesan yg saya dapat dari cerita diatas...
Saya percaya, ngga banyak orang yg menghendaki dirinya mau masuk kategori sebagai orang yg pesimis. Mereka akan lebih suka menjadi orang yg bernilai lebih termasuk saya. Sekalipun ada keuntungan untuk menjadi yg pertama, tetapi terdapat lebih banyak lagi keuntungan dalam menjadi yg terbaik.Hmm... Saya jadi bertanya2 sendiri nih kawan. Seperti apakah kita bercermin pada diri ini? Bagaimanakah kita menempatkan kebanggaan atas diri ini? Ada memang loh, orang2 yg selalu pesimis dgn dirinya sendiri. Mereka, kerap memandang rendah kemuliaan yg mereka miliki. Kita, khususnya saya pribadi sedang memahat patung seperti apakah saat ini. Patung kasarkah, yg tak halus pahatannya atau malah patung yg indah, yg memancarkan kemuliaan-Nya... Jadi menurut kawan?
TERIMA KASIH
Sumber INI
Hemh...
ReplyDeleteSaya tiba-tiba ingat kisah yang beda sih. tapi tetap tokoh2 nya ttg raja-raja.
Tiga pengawalnya di suruh memetik buah dari taman sebesar tiga keranjang.
Akhirnya masing-masing memetik deh.
Pengawal satu yang setia sekali kepada rajanya mengambil buah2 yang paling segar, dipilihnya baik-baik.
Pengawal dua yang biasa aja respeknya ma raja, memilih buah asal comot, gak peduli bagus atau busuk.
Pengawal tiga juga asal comot, yang busuk ya diambil juga.
Pulang dari taman, raja memerintahkan supaya mereka dipenjarakan dalam sel terpisah. tak perlu diberi makan. Biar makannya dari buah yg sudah mereka petik.
Nah, mas tahu hasilny kan?
1 bulan kemudian, pengawal dua dan tiga sakit keras. Sedangkan pengawal 1 sehat wal afiat. dan raja tahu kalau pengawal 1 berarti setia sama dia, akhirnya diangkatlah dia jadi perdana menteri.
Hemh
Mantap. Nice share
ReplyDeleteKasihan yah pemahatnya.
ReplyDeleteHehehehehe.
Om pemahat, minta sama raja deh supaya dizinkan memahat satu lagi. dan patung anda yang sudah jadi dijaikan pjangan di kamar anda saja. Hehehehehe.
Setuju. You Are What You Think.
Tapi kalau kata dunia kedokteran: You Are What You Eat
salam sahabat
ReplyDeletecerita yang bagus untuk disimak
mantap ya
sangat inspiratif...
ReplyDeletemengukir patung diri sendiri dimulai dari tutur kata kita, pikiran, dan perbuatan2 kita..sikap kita akan menentukan dimana kita berada..berharga atau tidak, hanya kita sendiri yg membuatnya..
ReplyDeleteharus punya pikiran yg positif pula, apapun kondisi kita..ga boleh berburuk sangka, apalagi kepada Tuhan yg jelas2 mencintai kita..:)
kalau merujuk film Stallone duluuu... judulnya Over the Top. Si Stallone juga bilang ke anak remajanya: berusahalah melebihi standar kita sendiri agar hasilnya maksimal :)
ReplyDeleteAku merasa sedang tak memahat patung sekarang, yang kupahat boneka kawan. salam kenal.
ReplyDeletejangan menyimpulkan terlalu dini...
ReplyDeletekita adalah hasil karya sang maestro AGUNG, yang terbaik adalah bagian kita dengan selalu melakukan yang terbaik dan selalu optimis penuh semangat....
ReplyDeleteassalammualaikum...
ReplyDeletehmm...
ya harus percaya pada diri sendiri
berpikir postif,,, itu akan menjadi kekuatan yang luar biasa bagi kita^^
dua hal yang tidak bisa dipisahkan sob... berpikir dan merasa sangat dibutuhkan demi kehidupan yang baik,,,,
ReplyDeleteThanks mas, tulisanya memberikan kesan bagi saya, bahwa apapun yang kita miliki kita tetap optimis dengan apa yang kita miliki demi sebuah harapan yang kita dambakan.
ReplyDeleteSelalu optimis, semangat dan bersyukur... walau terkadang apa yang kita inginkan tidak bisa kita dapatkan, namun mensyukuri apa yang kita peroleh mungkin lebih baik.... :)
ReplyDeletedibaca.....
ReplyDeletemantep kawan.
Alhamdulillah besok hari Rabu kita Lebaran lagiii......
ReplyDeleteSelamat Hari Raya Idul Adha (10 Dzulhijjah 1431H). Semoga Allah menerima amal-amal kita, mengampuni dosa-dosa kita, dan menerima qurban kita sebagai bentuk takwa kepada-Nya. Amin Ya Rabbal ‘Alamin
Semoga sukses selalu n tetap semangat
tetap berusaha belajar mensyukuri apa yg sudah diberi oleh Tuhan dan berusaha memperbaiki diri, tersenyum di depan cermin juja merupakan terapi mudah untuk menaikkan spirit kita. heheh saya sih sering nyoba trik ini den...
ReplyDeleteIt's i think, It's I am, apa yang kupirkan itulah aku.
ReplyDeletemungkin senada dengan "YOU ARE WHAT YOU THINK"
salam...
ReplyDeleteInspiratif...
Kalo saya sih intinya jadilah diri sendiri kl bhs sundanya "be yourself"... :D
jangan terlalu optimis tanpa ada usaha, dan jangan terlalu pesimis tentang apa yg sudah kita usahakan,, kita hanya bisa berencana,semuanya kita serahkan sama yg maha kuasa. Ko jadi ngelantur ya... :D
aciiiiiiid mampir :D
ReplyDelete@ ALL : Selamat Hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijjah 1431H Saya ucapkan. Maaf yach kawan saya ngga bisa balas komentar satu persatu tapi saya akan berkunjung ketempat kawan2 nanti..
ReplyDeleteTerima kasih
Salam kawan