Menyambung pembahasan yang pernah saya tulis tentang otak. Sekarang saya ingin menambahkan sedikit gambaran dari fungsi otak manusia. Saya awali dengan contoh saat saya mengajar di sekolah kejuruan dulu. Saat itu memang saya tak begitu mengerti sekali alias pemula tentang menangani seorang siswa sampai pada akhirnya ada guru senior yang memberi masukan kepada saya berdasarkan teori ilmiah dan gaya diplomatisnya.
Begini penjelasannya:
Mengajar juga mesti melibatkan otak kiri dan kanan siswa. Kalo ngga melibatkan
kedua fungsi otak itu, ketidakseimbangan akan terjadi bagi diri siswa.
Potensi salah satu otak akan lemah dan semakin lemah. Untuk itu,
semua guru, dosen dan trainer pada waktu ngajar harus menggunakan strategi
perlibatan otak kiri dan kanan siswanya. (sambil kedua tangannya bergerak ke kepala untuk meyakinkan saya)
Teori fungsi otak kanan dan otak kiri udah populer sejak
tahun 60an. Roger Sperry, yang menemukan bahwa otak
manusia terdiri dari 2 hemisfer (bagian, katanya), otak kanan dan otak kiri mempunyai fungsi berbeda artinya pada
saat otak kanan sedang bekerja maka otak kiri cenderung lebih tenang, begitu juga sebaliknya. (....masih belum sampe infonya, huexkk!)
Otak kanan berfungsi dalam perkembangan EQ (Emotional Quotient, oh itu kepanjangannya),
seperti persamaan, khayalan, kreativitas, bentuk atau ruang, emosi,
musik dan warna. Daya ingat otak kanan bersifat panjang (long term
memory). Bila terjadi kerusakan otak kanan misalnya pada penyakit stroke
atau tumor otak, maka fungsi otak yang terganggu adalah kemampuan
visual dan emosi misalnya. (mantap bahasanya)
Otak kiri berfungsi sebagai pengendali IQ (Intelligence Quotient)
seperti hal perbedaan, angka, urutan, tulisan, bahasa, hitungan dan
logika. Daya ingat otak kiri bersifat jangka pendek (short term memory).
Bila terjadi kerusakan pada otak kiri maka akan terjadi gangguan dalam
hal fungsi berbicara, berbahasa dan matematika. (pas ngejelasin ini gue ngerasa sich...)
Berdasarkan kekuatan fungsi
masing-masing, berarti, kedua fungsi otak manusia itu sangat diperlukan
dalam menghadapi hidup. Begitu pula, bagi siswa, pembiasaan penggunaan
kedua fungsi otak itu sangat bermanfaat dalam perjalanan dirinya menuju
kedewasaan. Dengan begitu, guru, dosen dan trainer dalam mengajar di kelas,
metode apapun yang digunakan, sebaiknya berbasis otak kanan dan kiri...
Wuih, berbobot yach penjelasannya sampai saya agak lambat menangkap inti dari penjelasannya itu (sumpah gue ngga perhatiin saat dia ngomong malah gue asik ngeliat cicak berantem di tembok). Tapi, udah aja segitu yang sempet dijelasin ke saya. Nah, setelah itu saya coba cari bahan lain sebagai pendukungnya dan saya menemukannya.
Hasil browsing itu...
Doug Hall mengatakan, dominasi kerja otak orang mempengaruhi kepribadian :
Si otak kanan : humoris, simple, menyenangkan, boros, lebih percaya
intuisi, berantakan-kacau, ede = ekspresi diri, lebih memilih perasaan
sebagai solusi masalah, suka bertualang, bermimpi besar, tukang sorak,
“pelanggar aturan”, bebas, spontan.
Si otak kiri : serius,
rumit, membosankan, hemat, lebih mempercayai fakta, rapi-terorganisir, ide =
profitabilitas, lebih memilih keilmuan, hati-hati, berpengetahuan umum,
pendukung diam, pembuat aturan, konservatif, mudah ditebak.
Kasus 1 :
Dr. Makoto Shichida, seorang spesialis perkembangan anak balita, dalam
bukunya Right Brain Education in Infancy menjelaskan sebuah hasil studi
di Nippon Medical Center oleh Prof. Shinagawa terhadap seorang anak yang
bernama Yuka Hatano. Yuka Hatano adalah seorang juara dunia menghitung
cepat, yang mampu menghitung 16 digit soal LEBIH CEPAT daripada
kalkulator ! Ketika Yuka melakukan perhitungan tersebut, melalui PET
scan terlihat bahwa yang mengendalikan fungsi otaknya adalah otak kanan
bagian belakang. Di sekolah Shichida, saya (Shinagawa) melihat bagaimana
anak-anak SD mampu membaca 1 jilid buku hanya dalam waktu 3-5 menit
saja, dan dia tahu persis apa isi buku yg dibacanya. Menurutnya, dia
seperti memotret atau men-dowload tiap-tiap halaman buku tsb, dan ketika
ditanya, dia akan membuka tiap-tiap halaman bukunya di dalam otaknya
untuk mencari jawabannya dengan cepat.
Kasus 2:
Para siswa SD, SMP, sampai SMA menggunakan mungkin sampai 6 jam
waktunya belajar di sekolah dan PR per hari dan ikut les/bimbingan
belajar. Mereka ini terfokus belajar dengan memanfaatkan otak kiri,
misalnya mereka belajar matematika, fisika, kimia, biologi, sejarah,
bahasa, dan lain-lain. Mereka ini diajarkan menggunakan logika dan
belajar dengan cara yang runut (sekuensial). Amat jarang mereka belajar
bagaimana menggunakan intuisi dan imajinasi.
Katakanlah mereka belajar di SD selama 6 tahun, di SMP selama 3 tahun,
dan di SMA selama 3 tahun. Jadi selama 12 tahun, mereka rata-rata
menggunakan waktu 6 jam per hari. Jika satu minggu mereka belajar selama
5 hari di sekolah. Dan ada 4 minggu per bulan, serta belajar efektif di
sekolah selama 9 bulan per tahun, maka dari SD sampai SMA mereka
belajar menggunakan otak kiri selama:
6 jam/hari x 5 hari/minggu x 4 minggu/bulan x 9 bulan/tahun x 12 tahun = 12.960 jam.
Pertanyaannya adalah berapa lama pola pembelajaran yang memanfaatkan otak kanan?
Mana yang dulu digunakan : Otak Kanan atau Otak Kiri?
Anda si Otak Ekstrem Kanan atau Si Ekstrem Otak Kiri atau Si Otak
Seimbang? Mana dulu yang sebaiknya digunakan, Otak Kanan dulu baru Otak
Kiri atau sebaliknya? Ingat cerita : bagaimana awalnya Archimides
mengungkap tentang massa jenis? Mana dulu yang digunakan Archimides otak
kanan atau otak kirinya? Bagaimana awalnya Newton mengungkap tentang
gravitasi? Mana dulu yang digunakan Newton, otak kanan atau kiri?
Bagaimana awalnya Einstein dengan teori relativitasnya? Mana dulu yang
digunakan Einstein, otak kanan atau otak kiri? Atau ide menjual air di
negeri yang penuh air (AQUA) oleh Tirto Utomo? Mana yang digunakan Tirto
Utomo, otak kanan atau otak kirinya? Ketika dia menjual air minum 250
mm seharga Rp 500,00; sementara PDAM menjual air bersih seribu liter
seharga Rp 2 ribu?
Ingat cerita George Eastment, pendiri Eastment Kodak, menyatakan bahwa
merek "Kodak" yang melegenda itu, huruf "K", muncul secara intuitif. Sam
Walton, pendiri Walt Mart, menggunakan intuisinya ketika mendirikan
sebuah toko pada tahun 1962, kini dia memiliki 1.300 toko. John
Mihalasky dan E Douglas Dean menemukan bahwa 80% CEO yang sukses
memiliki intuisi di atas rata-rata.
Jawabanya otak kanan dan otak kiri harus seimbang...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Komentar kawan kawan:
Post a Comment
Salam...
Tuangkan komentar tuk saya,
Meski cuma satu kata...
Jangan meninggalkan spam...
Salam kawan